Setang model mereka pun, jangan coba yang perutnya buncit akan mampu tiarap di situ. Terganjal jeroan, bro. Di sisi lain, joki drag rata-rata takut angin, nundukagar tidak kerokan, becanda. Itu sama dengan menghindar dari hambatan angin, sama kan, takut angin juga. “Tidak asal rendah karena harus memperhitungkan berbagai aspek, mulai dari fungsi dan kenyamanannya. Ini berhubungan dengan tinggi joki dan tinggi jok motor dari tanah,” bilang Fauzi dari tim Shit The Grid asal kota kembang Bandung.
Bila matik dan bebek, setangnya harus main las-lasan. Boleh pipa titanium, pipa besi sampai setang sepeda mini yang tekukannya sudah jadi. “Diameter pipa-pipa ini antara 22 mm sampai 32 mm. Pipanya tinggal disetel pada bebek dan matik sesuai gaya dan postur joki,” tambah Fauzi yang juga pebengkel yang mahir desain grafis pada komputer dan bisa bikin rangka.
Meski drag bike balapan lurus-lurus aja, tapi setang harus bisa mengkoreksi arah. Fungsi yang terdapat di setang pun macam grip gas, handel kopling, tuas rem dan klakson harus bunyi. Salahkali itu klakson. Ya, intinya harus maksimal.
"Sudut setang tidak boleh asal rapat dan kemiringannya pun tidak asal miring. Tangan harus bisa memutar grip gas, menarik handel kopling dan rem dengannyaman. Saat start pun setang jadi tumpuan badan untuk menekan motor. Bahu, siku, dan pergelangan harus pas semua. Posisi begitu, motor gampang dihendling, dan siap jika swaktu-waktu liar,” timpal Octavianus Dodi pembalap andalan tim Green Seta Harry Motor Racing.
Maksudnya ergonomik geetu loh. Semua posisi anatomi untuk balap berfungsi dengan semestinya. Contoh, pembalap bertubuh mungil bisa semakin rapat sudut setangnya, karena lebar bahunya sempit. “Saya suka setelan setang yang sempit, lebih mudah mengendalikan motor,” kata Ardiansyah Ucil pembalap drag andalan tim Angker Sport Hariots Key Speed yang memiliki tinggi 160 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar